Aturan pergantian pemain dalam bola voli dibuat untuk menjaga keadilan dan sportivitas permainan. Jika pergantian dapat dilakukan kapan saja dan pada posisi mana saja tanpa pembatasan, tim akan terus-menerus melakukan pergantian sehingga mengganggu jalannya pertandingan.
Dengan adanya aturan yang jelas, setiap tim dapat memanfaatkan pergantian pemain sebagai bagian dari strategi mereka, baik untuk taktik permainan maupun menjaga kebugaran pemain.
1. Batasan dan Ketentuan Pergantian Pemain Reguler
Dalam aturan FIVB, pemain pengganti hanya boleh menggantikan pemain dari susunan pemain awal satu kali dalam satu set. Artinya, ketika seorang pemain masuk menggantikan rekannya, ia hanya dapat bermain di posisi tersebut dan tidak boleh berpindah posisi rotasi.
Jika pergantian dilakukan pada posisi yang berbeda, maka akan dianggap sebagai pergantian ilegal dan tim akan menerima penalti.
Selain itu, pemain pengganti wajib menunggu di zona pergantian resmi yang terletak di luar lapangan, tepatnya di area antara garis tengah dan garis serang, di depan meja pencatat skor. Jika pemain pengganti tidak berada di zona ini saat pergantian dilakukan, maka pergantian dianggap tidak sah.
2. Aturan Khusus untuk Pemain Libero
Posisi libero memiliki aturan pergantian yang berbeda dari pemain lainnya. Libero pertama kali diperkenalkan pada akhir 1990-an dan kini menjadi posisi wajib di tim bola voli indoor. Setiap tim diperbolehkan memiliki dua libero khusus. Libero hanya dapat bermain di barisan belakang dan tidak diperbolehkan melakukan blocking, menyerang, atau servis.
Pergantian libero tidak dibatasi jumlahnya, tetapi hanya dapat dilakukan saat bola mati dan harus ada satu rally sebelum pergantian libero berikutnya. Selain itu, libero hanya dapat diganti sebelum peluit servis dibunyikan. Jika pergantian dilakukan terlambat, maka tim harus meminta izin lisan kepada wasit dan dapat dikenai sanksi jika melanggar prosedur.
3. Pengecualian dalam Pergantian Pemain
Meskipun aturan pergantian pemain sangat ketat, terdapat pengecualian dalam kondisi tertentu, seperti ketika seorang pemain mengalami cedera atau keadaan darurat di lapangan.
Dalam situasi ini, tim dapat melakukan exceptional substitution, yaitu menggantikan pemain dengan pemain lain yang bukan posisi aslinya. Namun, pergantian ini hanya dapat dilakukan dengan izin dari wasit setelah tim berupaya terlebih dahulu melakukan pergantian secara sah.
4. Waktu yang Tepat Melakukan Pergantian Pemain
Pergantian pemain dapat dilakukan kapan saja saat bola mati, saat time-out, atau sebelum set dimulai. Tim juga diperbolehkan mengganti beberapa pemain sekaligus tanpa harus satu per satu.
Namun, pergantian hanya dapat dilakukan setelah wasit memberikan otorisasi dan pencatat skor mencatat perubahan susunan pemain untuk menghindari pelanggaran aturan.
Untuk libero, pergantian dapat dilakukan saat time-out, sebelum peluit servis dibunyikan, atau sebelum set dimulai. Dalam keadaan darurat atau cedera mendadak, pergantian dapat dilakukan di luar waktu yang ditentukan, asalkan mendapat persetujuan dari wasit.