Piala Emas 2025 telah usai, namun pesonanya masih terasa. Di balik euforia gelar dan deretan gol spektakuler, turnamen Piala Emas 2025 ini juga menghadirkan deretan bintang baru dan pemain kunci yang kini bersiap menorehkan babak baru dalam perjalanan menuju Piala Dunia FIFA 2026.
Sepuluh dari 16 tim yang ambil bagian di Piala Emas, akan kembali berlaga dalam putaran ketiga kualifikasi Concacaf. Tiga juara grup akan meraih tiket otomatis ke Piala Dunia, sementara dua peringkat kedua terbaik akan berjuang di play-off. Lima bintang Piala Emas 2025 yang kini diyakini akan jadi pemain kunci di kualifikasi. Siapa saja mereka? Ulasan lengkapnya sebagai berikut.
1. Ismael Diaz (Panama)
Panama kembali tampil solid di Piala Emas 2025, dan nama Ismael Diaz menjadi jantung dari kesuksesan mereka. Pemain sayap berusia 28 tahun ini mencetak 6 gol, termasuk hat-trick saat menghadapi Jamaika di fase grup, yang membawanya menjadi top skor turnamen.
Dengan torehan tersebut, Diaz menyamai rekor legenda Panama, Blas Pérez, dengan total 11 gol di ajang ini. Ketajaman Diaz di depan gawang membuat pelatih Thomas Christiansen menaruh harapan tinggi saat Panama menghadapi Suriname dan Guatemala dalam laga-laga krusial September nanti.
Meski baru mencetak 1 gol di fase kualifikasi sejauh ini, performa di Piala Emas membuktikan bahwa Diaz sedang berada di puncak kariernya.
2. Olger Escobar (Guatemala)
Usianya baru 18 tahun, tapi Olger Escobar sudah mencuri perhatian publik sepak bola kawasan. Lahir dan dibesarkan di Massachusetts, Amerika Serikat, Escobar memilih membela tanah leluhurnya, Guatemala. Ia tampil dalam lima pertandingan penuh di Piala Emas, mencetak dua gol dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik turnamen.
Salah satu golnya bahkan tercipta di semifinal melawan tim kuat Amerika Serikat. Pergerakan lincah dan visi bermainnya menjadikan Escobar aset berharga. Ia kini memperkuat CF Montréal di Major League Soccer (MLS), dan telah mengoleksi 14 caps untuk timnas. Pelatih Luis Fernando Tena menyiapkan Escobar sebagai pilar utama di putaran ketiga saat Guatemala berjumpa Panama, El Salvador, dan Suriname.
3. Oscar Santis (Guatemala)
Masih dari Guatemala, Oscar Santis melengkapi kisah sukses negaranya di Piala Emas 2025. Penyerang berusia 26 tahun itu mencetak gol kemenangan atas Jamaika dan tampil konsisten sepanjang turnamen.
Lebih dari sekadar mencetak gol, Santis juga aktif dalam bertahan, mencatat 7 tekel dan 1 intersep, menjadikannya bagian dari Best XI turnamen versi media resmi Concacaf. Performanya bahkan semakin memukau ketika mencetak hat-trick dan satu assist dalam kemenangan atas Republik Dominika di jendela kualifikasi Juni lalu.
Santis adalah pemain serbabisa yang bisa menjadi motor serangan maupun penyelamat ketika tim dalam tekanan. Guatemala jelas akan bertumpu pada duet maut Santis dan Escobar untuk lolos dari fase grup.
4. Denil Maldonado (Honduras)
Timnas Honduras memang tidak melaju sejauh Guatemala di Piala Emas, namun mereka menemukan kembali kepercayaan diri berkat performa luar biasa Denil Maldonado. Bek tengah berusia 27 tahun ini tampil sebagai kapten lini belakang dan membawa Honduras bangkit setelah kekalahan 0-6 dari Kanada.
Dalam empat laga berikutnya, Honduras hanya kebobolan tiga gol. Maldonado menjadi pemimpin sejati di lini belakang, membaca permainan lawan, memotong serangan, dan membangun serangan dari bawah.
Di babak kualifikasi, Honduras akan melawan Haiti dan Nikaragua. Jika Maldonado bisa menjaga gawang tetap steril, peluang Honduras untuk mengamankan posisi puncak grup tetap terbuka.
5. Manfred Ugalde (Kosta Rika)
Kosta Rika memang gagal juara di Piala Emas, namun performa Manfred Ugalde menjadi oase harapan. Pemain berusia 23 tahun itu mencetak 3 gol, termasuk satu penalti penentu kemenangan atas Suriname.
Menariknya, Ugalde bisa bermain sebagai striker murni (nomor 9) maupun gelandang serang (nomor 10). Ia juga sudah mengoleksi 10 gol dan 8 assist dari 25 penampilan bersama tim nasional, angka yang mengesankan untuk pemain seusianya.
Dengan kemampuan menyesuaikan posisi dan menciptakan peluang dari situasi sulit, Ugalde menjadi opsi utama pelatih Miguel Herrera untuk laga melawan Nikaragua dan Haiti. Ia kini bermain di Eropa bersama Spartak Moskwa setelah sukses bersama Twente.