FIFA Usulkan Sanksi Wajib Untuk Kasus Rasisme, Termasuk Kekalahan Otomatis

Kasus rasisme di dunia sepakbola kini makin sering terjadi. Efek pada pemain pun tidak main-main.

FIFA akan mengusulkan aturan baru kepada Kongresnya untuk memberlakukan sanksi wajib, termasuk kekalahan otomatis, bagi tim yang terlibat dalam insiden pelecehan rasial di seluruh 211 anggotanya, kata Sekretaris Jenderal FIFA pada hari Kamis.

Mattias Grafstrom, yang baru saja diangkat sebagai Sekretaris Jenderal FIFA, menulis surat kepada semua anggota FIFA yang menjelaskan usulan tersebut. Usulan ini mencakup aturan dan sanksi baru, tindakan di lapangan, dan kemungkinan tuntutan pidana.

“Kami akan menjadikan rasisme sebagai pelanggaran khusus yang harus dimasukkan ke dalam Kode Disiplin di semua 211 Anggota FIFA. Ini akan membuat pelanggaran rasisme memiliki sanksi yang lebih berat, termasuk kekalahan otomatis,” kata Grafstrom. Usulan ini akan dipresentasikan di Kongres FIFA di Bangkok pada hari Jumat.

“Kami akan menghentikan, menunda, dan membatalkan pertandingan jika terjadi rasisme, dengan memperkenalkan isyarat global standar bagi pemain untuk melaporkan insiden rasis kepada wasit.”

Isyarat tersebut adalah pemain mengangkat tangan dan menyilangkan pergelangan tangan mereka untuk memberi tahu wasit tentang insiden rasis.

Prosedur tiga langkah FIFA melibatkan wasit meminta pengumuman publik untuk menghentikan perilaku rasis, menangguhkan pertandingan sampai perilaku tersebut berhenti, dan dalam beberapa kasus, membatalkan pertandingan sama sekali.

“Kami akan mendorong agar rasisme diakui sebagai pelanggaran pidana di setiap negara di dunia, dan di mana sudah diakui, kami akan mendorong penuntutan dengan tegas,” tambah FIFA.

FIFA juga akan mengembangkan dan mempromosikan inisiatif pendidikan bersama sekolah dan pemerintah, serta membentuk panel anti-rasisme yang terdiri dari mantan pemain.

Baca Juga:  Prediksi Ukraina vs Belgia Grup E Euro 2024: Matchday Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERPOPULER

BERITA TERBARU