Skuad Auckland City FC siap mengukir sejarah baru dalam keikutsertaannya di Piala Dunia Klub FIFA 2025 yang digelar di Amerika Serikat. Sebagai satu-satunya tim semi-profesional dalam turnamen dengan format baru 32 tim, wakil dari Selandia Baru ini kembali menunjukkan bahwa konsistensi dan semangat kolektif bisa membawa mereka bersaing di panggung dunia—bahkan di tengah dominasi klub-klub elit Eropa dan Amerika Selatan.
Tiket Emas dari Samudra Pasifik
Auckland City melenggang ke turnamen ini sebagai juara Liga Champions Oseania (OFC)—gelar ke-13 mereka sepanjang sejarah. Kemenangan pada edisi 2024/2025 sekaligus memastikan status mereka sebagai tim dengan partisipasi terbanyak dari kawasan tersebut di ajang Piala Dunia Klub.
Tahun ini akan menjadi penampilan ke-12 Auckland di turnamen bergengsi tersebut, dengan capaian terbaik sebagai peringkat ketiga pada edisi 2014, ketika mereka mengalahkan tim-tim kuat dan mencuri perhatian dunia.
Grup Neraka: Ujian Ketangguhan Sejati
Nasib membawa Auckland City ke Grup C, di mana mereka harus menghadapi tantangan ekstrem. Tiga lawan mereka adalah raksasa sepak bola dunia: Bayern Munich dari Jerman, Benfica dari Portugal, dan Boca Juniors dari Argentina. Secara teknis, finansial, dan reputasi, Auckland sangat jauh di bawah ketiganya. Sebuah laporan menyebutkan bahwa nilai pasar pemain Auckland lebih dari 165 kali lebih kecil dari Bayern.
Namun, pelatih Paul Posa tidak gentar. “Kami memang berada di grup terberat, tetapi ini adalah kesempatan belajar, bertumbuh, dan menunjukkan nilai-nilai kami sebagai tim,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Skuad Semi-Pro dengan Semangat Juang Tinggi
Yang membuat Auckland unik adalah status pemainnya: sebagian besar merupakan atlet semi-profesional yang tetap bekerja di luar sepak bola. Beberapa adalah guru, pekerja konstruksi, bahkan mahasiswa. Mereka harus mengambil cuti dari pekerjaan tetap untuk bisa tampil di turnamen ini—sebuah dedikasi luar biasa.
Di lini belakang, Mario Ilich tampil sebagai pemimpin sekaligus kapten yang disegani. Di lini tengah, gelandang asal Spanyol Gerard Garriga menjadi motor permainan dengan pengalaman dan visi bermain yang mumpuni. Sementara di lini depan, semua mata tertuju pada Myer Bevan, striker haus gol yang menjadi andalan dalam kompetisi regional OFC.
Misi David melawan Goliat
Laga perdana Auckland adalah menghadapi Bayern Munich, salah satu favorit juara. Prediksi skor berat sebelah tidak menyurutkan semangat skuad dari Pasifik ini. “Kami tahu kami bukan unggulan. Tapi kami akan bermain dengan hati, untuk diri kami sendiri dan semua pesepakbola yang bukan profesional di dunia,” kata penjaga gawang Conor Tracey.
Auckland City memang realistis dengan target mereka. Namun, mereka juga membawa narasi yang lebih besar: bahwa sepak bola bukan hanya tentang uang dan popularitas, tapi juga soal keberanian, kerja keras, dan mimpi.
Daftar Skuad Auckland City FC
Penjaga Gawang:
- Conor Tracey
- Sebastian Ciganda
- Nathan Garrow
Pemain Belakang (Bek):
- Mario Ilich
- Adam Mitchell
- Christian Gray
- Nikko Boxall
- Regont Murati
- Nathan Lobo
- Dylan Connolly
- Adam Bell
- Alfie Rogers
Pemain Tengah (Gelandang):
- Jackson Manuel
- Gerard Garriga
- Jordan Vale
- Jeremy Foo
- Matt Ellis
- Zhou Tong
- Michael Den Heijer
Penyerang (Striker):
- Myer Bevan
- Angus Kilkolly
- Dylan Manickum
- Ryan De Vries
- Joe Lee
- Jerson Lagos
- David Yoo
- Haris Zeb
Pelatih / Manajer:
- Paul Posa