Pergantian pemain dalam sepak bola bukan hanya soal strategi, tetapi juga bagian penting dalam menjaga kebugaran dan keselamatan pemain di tengah padatnya kompetisi. Dilansir dari Jobs in Football, pemain pengganti adalah pemain yang dibawa ke lapangan oleh pelatih untuk menggantikan rekan satu timnya selama pertandingan berlangsung.
Bagaimana Proses Pergantian Pemain Dilakukan?
Saat pergantian pemain, pertandingan harus dihentikan sementara, karena wasit hanya akan mengizinkan pergantian dilakukan ketika bola keluar dari lapangan. Momen ini sering dimanfaatkan pelatih untuk mengatur taktik baru atau memberikan waktu istirahat bagi pemain yang mulai kelelahan.
Pergantian pemain dapat terjadi kapan saja selama pertandingan, termasuk pada babak pertama, meskipun umumnya dilakukan pada babak kedua ketika fisik pemain mulai menurun dan taktik harus diubah untuk mengejar kemenangan.
Sejarah Singkat Aturan Pergantian Pemain
Menariknya, aturan pergantian pemain baru mulai diberlakukan pada tahun 1958. Sebelum itu, jika seorang pemain mengalami cedera, dia tetap harus bermain meski dalam kondisi menahan sakit, atau timnya harus melanjutkan pertandingan dengan jumlah pemain yang kurang.
Perubahan Aturan Pergantian Pemain Selama Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 pada 2020 membawa dampak besar bagi sepak bola dunia. Liga-liga utama sempat ditangguhkan akibat karantina wilayah di berbagai negara. Saat kompetisi kembali digelar, jadwal pertandingan menjadi sangat padat karena adanya pembatasan wilayah dan penjadwalan ulang laga yang sempat ditunda.
Kondisi ini menimbulkan tekanan fisik luar biasa bagi para pemain. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran mereka, FIFA akhirnya menyesuaikan aturan dengan menambah jumlah maksimal pergantian pemain dari tiga menjadi lima kali dalam satu pertandingan.
Berapa Banyak Kesempatan Pergantian Pemain?
Saat ini, meskipun pelatih boleh melakukan lima pergantian pemain, namun mereka hanya memiliki tiga kesempatan pergantian dalam pertandingan 90 menit. Contohnya, jika pergantian pertama dilakukan pada menit ke-45 dan pergantian kedua pada menit ke-75, maka pelatih hanya memiliki satu kesempatan pergantian tersisa, meskipun ia masih boleh mengganti beberapa pemain sekaligus dalam kesempatan tersebut.
Jika pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu (extra time), beberapa kompetisi memberikan satu kesempatan pergantian tambahan. Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi risiko kelelahan dan cedera pada pemain yang telah bermain lebih dari 90 menit.
Pergantian pemain bukan hanya sekadar menukar pemain di lapangan, melainkan bagian dari strategi besar untuk menjaga performa tim sepanjang 90 menit pertandingan, dan memastikan kesehatan pemain tetap terjaga di tengah padatnya jadwal kompetisi modern.