Istilah triple-double kini semakin sering terdengar di dunia bola basket, khususnya di ajang NBA. Statistik ini bukan sekadar angka. Triple-double dalam basket menjadi tolok ukur kedalaman kontribusi seorang pemain dalam sebuah pertandingan. Triple-double adalah salah satu pencapaian individu paling bergengsi dalam olahraga basket.
Ketika seorang pemain mampu menguasai berbagai aspek permainan seperti mencetak poin, merebut rebound, hingga membagikan assist, maka ia telah mencapai triple-double. Tapi, apa sebenarnya arti triple-double? Mengapa istilah ini menjadi begitu penting di era modern? Dan siapa saja pemain NBA yang paling sering mencatatkannya?
Apa Itu Triple-Double dalam Bola Basket?
Triple-double terjadi ketika seorang pemain mencatatkan angka dua digit (minimal 10) dalam tiga dari lima kategori statistik utama dalam satu pertandingan. Kelima kategori itu adalah:
-
Poin
-
Assist
-
Rebound
ADVERTISEMENT -
Steal (mencuri bola)
-
Block (blok tembakan lawan)
Contoh triple-double yang paling umum adalah: 15 poin, 12 rebound, dan 10 assist. Selama tiga kategori statistik mencatat minimal 10, triple-double pun sah.
Meski kombinasi poin, assist, dan rebound menjadi yang paling sering terjadi, triple-double dengan steal atau block tetap memungkinkan, meski sangat jarang. Bahkan ada istilah lain seperti:
-
Double-double: dua kategori mencapai 10
-
Quadruple-double: empat kategori mencapai 10, hanya terjadi empat kali dalam sejarah NBA.
Sejarah Triple-Double: Dari Oscar ke Westbrook
Legenda NBA Oscar Robertson dikenal sebagai pemain pertama yang menggemparkan dunia basket dengan statistik luar biasa. Pada musim 1961–1962, Robertson menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencatatkan rata-rata triple-double dalam satu musim, yakni 30.8 poin, 12.5 rebound, 11.4 assist per game. Pencapaian ini bertahan puluhan tahun dan sempat dianggap mustahil diulang.
Lama setelah era Robertson, muncul Russell Westbrook, point guard enerjik yang menjadikan triple-double sebagai rutinitas.
Westbrook bukan hanya berhasil menyamai rekor Robertson, tapi bahkan melampauinya. Ia menjadi:
-
Pemain dengan triple-double terbanyak dalam sejarah NBA, 203 kali hingga 2025
-
Satu-satunya pemain yang mencatat rata-rata triple-double dalam 4 musim berbeda, termasuk tiga musim beruntun (2016–2019)
Pada musim 2016–2017, Westbrook mencetak 42 triple-double, melewati rekor Oscar Robertson. Ia juga dinobatkan sebagai MVP NBA tahun itu.
Mengapa Triple-Double Kini Semakin Umum?
Banyak yang bertanya: mengapa sekarang triple-double terlihat lebih mudah dicapai dibanding masa lalu?
Berikut penjelasannya:
1. Perubahan Tempo Permainan
NBA modern lebih cepat. Jumlah possession per game meningkat, sehingga lebih banyak peluang mencetak poin, rebound, dan assist.
2. Permainan Tanpa Posisi (Positionless Basketball)
Dulu, rebound hanya milik center atau forward. Sekarang, point guard seperti Westbrook dan Luka Dončić bisa menguasai semua aspek permainan.
3. Dominasi Permainan Perimeter
Dengan banyak tembakan jarak jauh, bola lebih sering memantul ke luar area paint, sehingga rebound lebih terbagi, bahkan kepada pemain kecil.
Fakta Unik Seputar Triple-Double
-
Wilt Chamberlain pernah mencatat triple-double dengan blok dan steal, meski belum ada data resmi karena statistik tersebut baru dihitung sejak 1973.
-
Draymond Green pernah mencetak triple-double tanpa mencetak 10 poin, yaitu: 4 poin, 12 rebound, 10 assist, dan 10 steal (2017).
-
James Harden mencetak triple-double dengan 50 poin lebih sebanyak 4 kali—rekor tertinggi di NBA.
Apakah Triple-Double Menjamin Kemenangan?
Tidak selalu. Tapi mayoritas tim yang memiliki pemain mencetak triple-double cenderung menang lebih banyak. Dalam kariernya, Westbrook mencatat rasio kemenangan 75% saat ia mencetak triple-double.
Namun, efisiensi dan kualitas triple-double tetap penting. Tidak semua triple-double memiliki dampak sama, tergantung konteks pertandingan.