Gaji Xabi Alonso sebagai pelatih Leverkusen vs Real Madrid. Pergantian pelatih di level klub elite Eropa selalu menarik perhatian. Apalagi jika menyangkut salah satu legenda sepak bola seperti Xabi Alonso. Usai menorehkan sejarah bersama Bayer Leverkusen, pria asal Spanyol ini resmi didapuk menjadi pelatih Real Madrid untuk musim 2025/2026.
Namun, bukan hanya kepindahannya yang jadi sorotan. Akan tetapi, jumlah gaji yang diterimanya di Madrid ternyata jauh berbeda dari yang ia dapatkan di Leverkusen. Bisa dibilang, adu gaji Xabi Alonso antara Bayer Leverkusen dan Real Madrid bak langit dan bumi.
Xabi Alonso mulai menangani Bayer Leverkusen sejak Oktober 2022. Saat itu, Leverkusen tengah dalam masa transisi dan hasil-hasil mereka di Bundesliga tak terlalu menggembirakan. Namun, Alonso mampu membalikkan keadaan.
Dengan pendekatan taktik yang solid, filosofi bermain atraktif, dan kemampuan membina pemain muda, Alonso sukses membawa Leverkusen bersaing di papan atas Bundesliga. Bahkan meraih tiga trofi penting selama masa kepemimpinannya.
Sebagai bentuk apresiasi, manajemen Leverkusen memperpanjang kontrak Alonso hingga Juni 2026. Dalam kontrak barunya, menurut laporan media Jerman Bild, Alonso menerima gaji sebesar 6 juta euro per tahun, setara dengan sekitar Rp110 miliar. Jumlah ini belum termasuk berbagai bonus performa dan insentif tambahan.
Namun, kesuksesan tersebut membuat Real Madrid tergoda untuk memulangkannya ke Santiago Bernabeu. Kali ini bukan sebagai pemain, tapi sebagai arsitek utama dari tim masa depan.
Xabi Alonso: Real Madrid Tawarkan Gaji Lebih Tinggi
Real Madrid tidak main-main. Setelah berpisah dengan Carlo Ancelotti, mereka langsung menjadikan Xabi Alonso sebagai pilihan utama. Los Blancos bahkan rela membayar kompensasi transfer kepada Bayer Leverkusen senilai 5 hingga 10 juta euro (sekitar Rp92 hingga Rp184 miliar) demi memboyong Alonso.
Menurut laporan The Telegraph, kontrak baru Alonso bersama Real Madrid berdurasi hingga 30 Juni 2028, dengan gaji sebesar 10 juta euro per tahun (sekitar Rp184 miliar). Itu berarti kenaikan hampir 70 persen dibandingkan gaji yang diterimanya di Leverkusen.
Penunjukan Xabi Alonso sebagai pelatih baru bukan tanpa alasan. Madrid menginginkan wajah baru dengan pendekatan modern yang mampu membawa mereka ke era baru. Terutama dalam mengelola skuad muda. Nama-nama seperti Kylian Mbappé, Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, dan Vinicius Jr. siap diasah lebih tajam oleh tangan dingin Alonso.
Dengan latar belakang sebagai mantan gelandang maestro yang sangat disegani, Alonso diyakini mampu membangun gaya permainan kolektif yang solid dan atraktif. Namun, dengan bayaran tinggi datang pula ekspektasi besar. Madrid menuntut trofi, minimal La Liga dan kompetitif di Liga Champions.
Apa yang Bisa Dibawa Alonso ke Bernabeu?
Alonso dikenal memiliki wawasan taktik tinggi sejak menjadi pemain. Sebagai pelatih, ia terbukti mampu mengembangkan skema permainan dinamis, fleksibel, dan efisien. Hal ini terlihat jelas dari performa Leverkusen yang sempat mencatat rekor tak terkalahkan sepanjang musim.
Tak hanya itu, keahlian Alonso dalam membina dan mengembangkan pemain muda sangat cocok dengan proyek jangka panjang Madrid yang ingin mengandalkan talenta muda. Selain itu, Alonso sudah kenyang pengalaman sebagai pemain yang memenangkan Liga Champions dan gelar-gelar top Eropa. Karismanya bisa menjadi faktor pembeda di ruang ganti Madrid.
Namun, kepindahan ke Real Madrid tentu bukan tanpa risiko. Alonso kini memasuki lingkungan yang jauh lebih kompetitif dan penuh tekanan. Ekspektasi tinggi dari fans dan media, kultur menang yang mengakar, serta persaingan di liga dan Eropa akan menjadi tantangan tersendiri.