Di era ketika tato menjadi bagian dari ekspresi diri pesepak bola dunia, Cristiano Ronaldo justru memilih jalur berbeda. Saat tubuh Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, dan Neymar dipenuhi ukiran tinta yang sarat makna, megabintang Portugal ini justru tak memiliki satu pun tato di tubuh atletisnya.
Bukan tanpa alasan. Keputusan Ronaldo untuk mempertahankan kulit bersihnya ternyata berakar pada nilai kemanusiaan yang ia pegang teguh. Dalam wawancara bersama Eurosport pada 2015, Ronaldo pernah berkata, “Kita semua dapat membuat perbedaan dengan mendonorkan darah. Setiap donasi dapat bermanfaat bagi tiga orang dalam situasi darurat dan untuk perawatan medis jangka panjang.”
Bagi Ronaldo, donor darah bukan sekadar aksi amal sekali waktu. Ia menganggapnya sebagai panggilan hidup. Dalam pernyataannya kepada media Italia, Diretta, ia menegaskan, “Saya tidak memiliki tato sehingga saya bisa mendonorkan darah saya lebih sering.”
Pilihan tersebut bermula dari pengalaman pribadi yang membekas. Pada 2011, putra rekan setimnya di Timnas Portugal, Carlos Martins, divonis leukemia pada usia tiga tahun. Sang anak membutuhkan transfusi darah dan perawatan intensif untuk melawan penyakit darah langka tersebut.
Excited…tomorrow is #WorldBloodDonorDay! Be ‘also’ the one☝️ ! #BETHE1Donor #WorldBloodDonorDay pic.twitter.com/RNo22XBImH
— Cristiano Ronaldo (@Cristiano) June 13, 2017
Ronaldo pun tergerak dan sejak itu rutin menjadi pendonor darah. Tak berhenti di situ, kapten Portugal itu juga terdaftar sebagai pendonor sumsum tulang. “Saya melakukannya bertahun-tahun yang lalu dan jika harus melakukannya lagi, saya akan melakukannya. Ini penyakit yang sangat serius bagi banyak anak dan kita perlu membantu mereka,“ katanya dengan penuh keyakinan.
Menurut Palang Merah, orang bertato memang tetap boleh mendonorkan darah. Namun, mereka yang baru menerima tato diwajibkan menunggu minimal empat bulan sebelum dapat berdonor kembali, demi mencegah risiko infeksi. Aturan serupa berlaku bagi mereka yang baru menjalani tindik atau rias permanen.
Bagi Ronaldo, menunda empat bulan berarti menunda kemungkinan menyelamatkan nyawa seseorang. Sebuah pertimbangan sederhana yang bagi banyak orang mungkin tak terpikirkan. Ketika pemain lain menato tubuh mereka untuk menorehkan cerita hidup, Ronaldo justru memilih membiarkan kulitnya bersih agar dapat menuliskan cerita hidup orang lain — melalui setetes darah yang ia donorkan.
Di balik citra glamor dan kekayaannya yang melimpah, CR7 tetap menjadi sosok yang menempatkan nilai kemanusiaan di atas segalanya. Ia mengajarkan kepada dunia bahwa terkadang, bentuk seni tertinggi bukanlah tinta di kulit, melainkan kepedulian tulus yang mengalir dalam darah.
Pemain Sepak Bola yang Tak Punya Tato
Selain Cristiano Ronaldo ada pemain lainnya yang tidak memiliki tato. Berikut adalah beberapa nama beken di dunia sepak bola yang tidak menato tubuhnya:
- Mohamed Salah (Liverpool)
- Sadio Mane (Al-Nassr)
- Kylian Mbappe (Real Madrid)
- Robert Lewandowski (Barcelona)
- N’Golo Kante (Al-Ittihad)
- Rodri (Manchester City)
- Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain)
- Matthijs de Ligt (Manchester United)