Ann Katrin Berger menjadi pahlawan Jerman saat menghadapi Prancis di perempat final Euro Wanita 2025. Penyelamatan krusialnya di masa perpanjangan waktu dan dua tepisan dalam adu penalti mengantar timnya ke semifinal melawan Spanyol, Rabu nanti.
Namun, ketenangan dan kekuatan mental Berger dalam menghadapi tekanan tidak hanya terlihat di lapangan. Kiper berusia 34 tahun ini telah mengalahkan sesuatu yang jauh lebih menakutkan dari sekadar tendangan penalti: kanker tiroid, dua kali dalam hidupnya.
Dua Kali Melawan Kanker, Tetap Berdiri di Bawah Mistar
Pertama kali Berger didiagnosis kanker tiroid pada 2017 ketika masih membela Birmingham City. Meski menjalani pengobatan, ia tetap bermain sepanjang musim. Bahkan, pada akhir musim 2017/18, ia masuk ke dalam PFA Team of the Season, membuktikan kekuatan mentalnya yang luar biasa.
Empat tahun kemudian, pada 2022, kanker itu kembali saat ia sudah berseragam Chelsea. Ketika itu, diagnosis datang di tengah perhelatan Euro 2022. Dalam wawancara bersama Sky Sports, Berger mengaku sudah mengetahui kabar buruk tersebut hanya beberapa hari sebelum final, di mana Jerman akhirnya kalah dari Inggris.
“Itu momen yang sangat sulit,” katanya. “Tapi aku memilih untuk merahasiakannya.”
Baginya, tetap bermain adalah cara terbaik menghadapi kenyataan. Ia menegaskan bahwa sepak bola menyelamatkan kesehatan mentalnya.
“Sepak bola menyelamatkan pikiranku. Aku punya sesuatu untuk dipegang, sesuatu yang membuatku tetap berdiri.”
Pahlawan Chelsea dan Spesialis Penalti
Berger dikenal sebagai penjaga gawang spesialis adu penalti. Pada Liga Champions Wanita musim 2022/23, ia menjadi penentu kelolosan Chelsea ke semifinal setelah menepis penalti Wendie Renard dan Lindsey Horan dari Lyon. Pertandingan itu dramatis karena Chelsea menyamakan agregat pada menit ke-128 dan akhirnya menang di adu penalti.
“Dia penjaga gawang spesialis penalti terbaik yang pernah saya latih,” kata mantan pelatih Chelsea, Emma Hayes, memujinya saat itu.
Penebus Diri di Tim Nasional
Meski berkarier cemerlang di Inggris, Berger baru menjadi kiper utama Jerman menjelang Olimpiade 2024. Ia membuktikan diri dengan menepis dua penalti dalam adu penalti perempat final melawan Kanada dan bahkan mencetak penalti penentu kemenangan untuk membawa Jerman ke semifinal.
Di laga perebutan perunggu melawan Spanyol, Berger kembali menepis penalti, mengantar Jerman pulang dengan medali.
Penampilan Heroik di Euro 2025
Menghadapi Prancis, Berger tampil luar biasa. Ia melakukan sembilan penyelamatan sepanjang 120 menit pertandingan, termasuk sebuah tepisan akrobatik untuk menggagalkan sundulan balik pemainnya sendiri yang viral di media sosial. Dengan Jerman bermain dengan 10 orang selama 107 menit, performa Berger menjadi penentu kelolosan.
Padahal, beberapa hari sebelumnya ia dikritik usai penampilannya melawan Swedia di fase grup. Saat itu, umpan-umpan berbahayanya nyaris membuat Jerman kebobolan.
Namun, kritikan itu justru memotivasinya. Usai kekalahan dari Swedia, Berger berkata:
“Lebih baik kalah sekarang daripada di perempat final, karena kalau di perempat final, tidak ada kesempatan untuk bangkit lagi.”