Hasil VNL 2025 Putri Korea Selatan vs Jerman. VNL 2025 (Volleyball Nations League) menjadi ajang pembuktian bagi negara-negara kuat dalam bola voli dunia. Namun, langkah pertama Korea Selatan justru dimulai dengan hasil yang mengecewakan. Dalam pertandingan antara Korea vs Jerman yang berlangsung Kamis (5/6) pagi WIB, timnas voli putri Korea Selatan harus mengakui keunggulan Jerman dengan skor telak 0-3 (16-25, 15-25, 21-25).
Pertandingan yang digelar di salah satu venue netral ini menjadi pukulan telak bagi tim asuhan pelatih Fernando Morales. Harapan publik Korea untuk melihat tim kebanggaan mereka tampil tangguh harus pupus.
Tim voli putri Jerman tampil dengan permainan yang rapi dan disiplin. Kombinasi antara postur yang tinggi, kecepatan rotasi bola, serta serangan tajam dari sisi kiri dan tengah membuat pertahanan Korea Selatan kocar-kacir. Set pertama sebenarnya sempat berlangsung cukup ketat di awal.
Korea bahkan mampu menempel skor hingga 8-10. Namun setelahnya, performa Jerman makin tak terbendung. Dengan smash-smash keras dan blok yang solid, Jerman menutup set pertama dengan kemenangan telak 25-16.
Masuk ke set kedua, dominasi Jerman semakin kentara. Korea seperti kehilangan arah permainan. Passing buruk, serve error, serta kurangnya komunikasi antar pemain membuat Jerman dengan mudah mengambil set kedua 25-15.
Set ketiga sempat memberikan harapan kecil bagi Korea, di mana mereka mampu mengimbangi Jerman hingga skor 17-17. Sayangnya, kembali kesalahan-kesalahan mendasar membuat Jerman mengambil alih dan menutup set penentuan dengan skor 25-21.
Korea vs Jerman: Lee Seon-woo Gagal Maksimalkan Peluang
Dalam laga ini, Yuk Seo-young dari klub IBK Altos menjadi top skorer Korea dengan hanya mencetak 7 poin. Di bawahnya, ada nama Lee Seon-woo yang hanya berhasil menyumbangkan 6 poin.
Nama Lee Seon-woo menjadi sorotan karena merupakan rekan setim Megawati Hangestri di klub Daejeon JungKwanJang Red Sparks. Dengan absennya Megawati yang tak masuk timnas Korea (karena merupakan pemain asing dari Indonesia), beban besar pun ada di pundak Seon-woo untuk memimpin serangan. Namun, ia gagal menjawab ekspektasi.
Seon-woo tampak kesulitan menembus blok tinggi Jerman dan sering kehilangan momentum saat menyerang dari posisi open spiker. Beberapa kali juga terlihat miskomunikasi dengan setter yang membuat bola jatuh sia-sia.
Kekalahan ini membuka ruang kritik terhadap pelatih Fernando Morales. Strategi permainan Korea yang terlalu fokus pada bola-bola pendek dan kurang eksplorasi variasi serangan menjadi bumerang. Terlebih lagi, tidak ada perubahan signifikan di tengah permainan saat mereka terus tertinggal.
Apa Selanjutnya untuk Korea?
Dengan kekalahan ini, Korea harus segera bangkit jika tak ingin mengakhiri babak penyisihan grup dengan hasil mengecewakan. Jadwal padat menanti mereka, dan jika tak segera menemukan formula permainan yang tepat, bukan tak mungkin mereka akan terperosok ke dasar klasemen.