Carlo Ancelotti akan menjalani laga perdananya sebagai pelatih tim nasional Brasil saat Seleção bertandang ke markas Ekuador di Guayaquil, Kamis malam waktu setempat. Pelatih legendaris asal Italia ini ditunjuk menggantikan Dorival Junior, yang didepak setelah kekalahan memalukan 4-1 dari Argentina pada jendela kualifikasi Maret lalu. Ekuador vs Brasil.
Meskipun Brasil masih nyaman di enam besar klasemen, tekanan tetap tinggi bagi Ancelotti—terutama karena ekspektasi untuk segera mengembalikan gaya permainan atraktif khas Brasil.
Langkah Pertama yang Tak Mudah
Tak ada waktu untuk adaptasi, apalagi pesta penyambutan. Ancelotti langsung dihadapkan pada lawatan sulit ke tim peringkat dua klasemen, yang belum pernah kalah di kandang sepanjang kualifikasi. Meskipun Brasil unggul enam poin atas Venezuela di bawah zona aman, performa mereka sejauh ini jauh dari meyakinkan.
Tanpa perluasan format Piala Dunia 2026, Brasil mungkin akan benar-benar terancam absen untuk pertama kalinya dalam sejarah. Meski kini posisi mereka relatif aman, performa melawan lawan kuat seperti Ekuador akan menjadi tolok ukur awal era baru ini.
Di sisi lain, Dorival Junior meninggalkan fondasi yang solid dengan 11 poin dari 15 terakhir sebelum kekalahan di Buenos Aires. Hasil itu praktis memastikan kelolosan Brasil ke Piala Dunia, memberi ruang bagi Ancelotti untuk mulai menanamkan identitas barunya dengan tekanan hasil yang sedikit mereda.
Ekuador: Benteng Tak Tertembus di Rumah Sendiri
Laga nanti akan mempertemukan dua kekuatan yang bertolak belakang. Brasil sedang dalam masa transisi, sementara Ekuador tampil menakjubkan di bawah asuhan Sebastián Beccacece.
Meski memulai kualifikasi dengan hukuman pengurangan tiga poin, La Tricolor berhasil mengoleksi 26 poin dari 14 laga dan kini duduk nyaman di posisi kedua. Di kandang sendiri, mereka belum pernah kalah, mencetak 17 poin dari tujuh laga dan hanya kebobolan dua kali.
Kolombia dan Paraguay adalah satu-satunya tim yang berhasil pulang dengan hasil imbang dari Ekuador, dan itu pun hanya 0-0. Satu-satunya dua kekalahan mereka terjadi saat menghadapi Argentina dan Brasil—yang kini akan kembali menyambangi mereka.
Kabar Tim: Panggung Bagi Generasi Baru
Beccacece tak banyak mengubah skuadnya dari bulan Maret. Para pemain andalan seperti William Pacho (juara Liga Champions bersama Eintracht Frankfurt), Enner Valencia yang tinggal tiga caps lagi menuju 100 penampilan, serta Moises Caicedo dari Chelsea tetap menjadi tulang punggung tim.
Sementara itu, Brasil datang tanpa sejumlah nama besar. Rodrygo dan Neymar absen karena cedera. Meskipun Ancelotti mengatakan akan membawa filosofi permainan Real Madrid ke tim nasional, hanya Vinicius Junior yang hadir dari skuad Los Blancos. Eder Militao dan Endrick juga tidak dipanggil.
Jumlah pemain dari Premier League dalam skuad Brasil menurun drastis—hanya tujuh dari seluruh pemain, dibandingkan lebih dari setengah pada jendela sebelumnya. Nama-nama seperti Joao Gomes, Andre, Gabriel Magalhaes, Joao Pedro, dan Murillo absen dari daftar kali ini.
Perkiraan Susunan Pemain Ekuador vs Brasil
Ekuador: Galindez; Ordonez, Pacho, Hincapie, Estupinan; Preciado, Vite, Caicedo, Franco, Plata; Valencia
Brasil: Alisson; Vanderson, Danilo, Marquinhos, Carlos Augusto; Bruno Guimaraes, Gerson; Raphinha, Cunha, Vinicius Junior; Richarlison
Prediksi Kami: Ekuador 1-1 Brasil
Ancelotti mendapat tantangan berat di laga perdananya. Ekuador sangat solid di kandang dan belum pernah kalah di ketinggian Guayaquil. Dengan pertahanan yang rapat dan semangat tinggi, tuan rumah bisa menambah deretan poin mereka.
Namun, motivasi Brasil di bawah pelatih baru bisa menjadi faktor penentu. Ancelotti kemungkinan belum akan mengubah banyak hal dalam satu laga, tetapi cukup untuk membawa pulang satu poin penting dari tempat sulit.