Jika kamu sering menonton pertandingan sepak bola level atas, mungkin kamu pernah mendengar istilah “transisi” disebut oleh komentator, pelatih, atau analis. Sayangnya, istilah ini sering diucapkan tanpa penjelasan yang jelas, sehingga membuat penonton awam bingung. Padahal, dibandingkan istilah taktik lainnya, “transisi” sebenarnya cukup sederhana.
Transisi dalam sepak bola adalah momen ketika penguasaan bola berpindah dari satu tim ke tim lainnya.
Peristiwa ini bisa terjadi di mana saja di lapangan—entah itu saat tim kehilangan bola di dekat gawang lawan, atau saat tergelincir dalam penguasaan bola di area bertahan sendiri. Kedua situasi tersebut sama-sama disebut sebagai momen transisi.
Menurut Tifo Football, “momen transisi berlangsung sangat cepat, biasanya hanya 5 hingga 8 detik,” tetapi dalam waktu singkat itu, banyak hal penting bisa terjadi. Respons pemain terhadap perubahan penguasaan bola inilah yang menjadi kunci, dan biasanya ada beberapa pendekatan berbeda.
Misalnya, beberapa pelatih memilih untuk langsung melakukan counter-pressing (menekan balik dengan cepat) saat timnya kehilangan bola. Tujuannya adalah merebut bola kembali secepat mungkin, saat para pemain masih berada di posisi yang menguntungkan.
Sebaliknya, ada juga pelatih yang lebih hati-hati. Mereka memilih untuk mundur dan menyusun ulang formasi pertahanan, misalnya dengan menempatkan pemain dalam blok rendah untuk menahan serangan lawan.
Kedua pendekatan tersebut adalah contoh transisi dari menyerang ke bertahan.
Namun, arah sebaliknya—yakni transisi dari bertahan ke menyerang—juga tak kalah penting. Strategi ini bahkan menjadi ciri khas beberapa pelatih top dunia. Ketika tim merebut bola, biasanya lawan masih dalam posisi terbuka. Ini menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan untuk melancarkan serangan cepat.
Beberapa pelatih lebih suka membangun serangan secara perlahan dalam situasi seperti ini, misalnya dengan memainkan bola ke area yang minim tekanan, lalu menyusun pola umpan dari sana. Tapi ada juga pelatih yang memanfaatkan momen transisi untuk langsung meluncurkan serangan balik cepat, memaksimalkan ruang kosong yang ditinggalkan lawan.