Dunia tinju kembali disemarakkan oleh prestasi gemilang dari petinju muda berbakat asal Tajikistan, Bakhodur Usmonov. Dalam laga penuh tensi yang digelar di Istana Tenis dan Polo Air, Dushanbe, Tajikistan, Usmonov berhasil meraih kemenangan knockout (KO) dramatis atas petinju Filipina, Albert Pegara, di ronde ketiga.
Kemenangan ini mengukuhkan Usmonov sebagai juara dunia kelas ringan versi World Boxing Association (WBA), mengukir sejarah baru bagi tinju Tajikistan. Pertarungan antara Usmonov dan Pegara berlangsung sengit sejak awal. Pada ronde pertama, kedua petinju menunjukkan performa yang seimbang. Namun, Usmonov mulai menunjukkan dominasinya di ronde kedua dengan memanfaatkan jangkauan dan kekuatan pukulan yang impresif.
Di ronde ketiga, tekanan dari Usmonov semakin intens. Pegara adalah petinju berpengalaman yang sudah melewati banyak pertarungan penting. Meski demikian, ia gagal bertahan dari kombinasi pukulan cepat dan akurat Bakhodur Usmonov. Hanya dengan 15 detik tersisa, Usmonov melancarkan serangan kombinasi yang menentukan. Hingga akhirnya, wasit menghentikan pertandingan dan menyatakan Usmonov sebagai pemenang melalui KO.
Perjalanan Karier dan Rekor Profesional Bakhodur Usmonov
Bakhodur Usmonov, yang kini berusia 27 tahun, telah menunjukkan perkembangan pesat dan konsistensi luar biasa dalam divisi kelas ringan. Sebelum menjadi juara dunia WBA, ia memiliki rekam jejak profesional tanpa kekalahan dengan catatan 10 kemenangan, lima di antaranya berakhir dengan KO. Rasio KO-nya mencapai 50 persen. Ini merupakan sebuah angka yang menegaskan kekuatan dan ketajaman pukulannya.
Tahun ini saja, Usmonov sudah mengantongi dua kemenangan KO. Selain mengalahkan Pegara, ia sebelumnya mengalahkan petinju Uzbekistan, Nodirbek Soyibov, juga lewat KO di ronde ketiga pada bulan Maret. Selain itu, dalam ajang IBA Pro, ia masih belum terkalahkan dengan beberapa kemenangan penting seperti kemenangan mutlak atas Luis Arcon (Venezuela) dan keputusan menang atas Javid Chalabiyev (Azerbaijan).
Keberhasilan ini membuka jalan bagi Bakhodur Usmonov untuk mendapatkan peluang lebih besar di panggung tinju internasional. Selain itu, kemenangan ini juga menegaskan posisinya sebagai salah satu petinju kelas ringan paling diperhitungkan di dunia.
Disisi lain, kemenangan Usmonov menjadi kebanggaan tersendiri bagi Tajikistan, negara yang belum terlalu dikenal luas di dunia tinju profesional. Gelar juara dunia WBA yang diraihnya memberi suntikan semangat bagi atlet muda dan penggemar tinju di kawasan Asia Tengah.
Setelah sukses besar ini, langkah berikutnya bagi Usmonov adalah mempertahankan gelar dan menghadapi para penantang tangguh di kelas ringan. Dengan usia yang masih muda dan kemampuan yang terus berkembang, potensi Usmonov untuk menjadi legenda tinju dunia sangat terbuka lebar.
Para pengamat dan penggemar tinju dunia kini menantikan siapa yang akan menjadi penantang berikutnya. Dan bagaimana Usmonov akan menjaga statusnya sebagai juara dunia WBA.