Tottenham Hotspur akhirnya meresmikan transfer Mohammed Kudus dari West Ham United pada Jumat (11/7/2025) waktu setempat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya klub asal London Utara itu dalam memperkuat skuadnya untuk menghadapi musim 2025/2026, terutama dengan ambisi besar tampil bersaing di Liga Champions.
Pemain internasional Ghana tersebut menandatangani kontrak berdurasi enam tahun hingga Juni 2031. Menurut laporan Sky Sports, Spurs mengeluarkan dana sekitar £55 juta atau setara Rp1,4 triliun untuk memboyong Kudus ke Tottenham Hotspur Stadium, menjadikannya salah satu transfer terbesar dalam sejarah klub.
Mohammed Kudus sendiri bukanlah nama asing di panggung sepak bola Eropa. Lahir pada 2 Agustus 2000 di Accra, Ghana, Kudus memulai karier sepak bolanya di akademi terkenal Right to Dream, yang telah melahirkan banyak talenta Ghana berkualitas internasional.
Karier profesionalnya dimulai di Denmark bersama FC Nordsjaelland, dimana Kudus menunjukkan potensi luar biasa hingga menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Pada 2020, ia bergabung dengan raksasa Belanda Ajax Amsterdam, dan di sinilah namanya mulai mencuat secara global.
Selama membela Ajax, Kudus mencatatkan 27 gol dalam 87 penampilan di semua kompetisi. Ia berperan penting dalam keberhasilan Ajax menjuarai Eredivisie musim 2021/22. Selain itu, ia mencetak empat gol di Liga Champions UEFA musim berikutnya. Termasuk satu gol spektakuler ke gawang Liverpool.
Bersinar bersama West Ham
Pada Agustus 2023, Mohammed Kudus mengambil langkah besar dalam kariernya dengan pindah ke Inggris dan bergabung dengan West Ham United. Meski bergabung dengan klub papan tengah, Kudus tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan gaya permainan Premier League.
Di musim perdananya bersama The Hammers, Kudus tampil luar biasa. Ia mencatatkan 14 gol dan sembilan assist dalam 45 penampilan. Ia menjadi salah satu gelandang serang paling produktif dan konsisten di Liga Inggris. Penampilannya membuatnya banjir pujian dari banyak pihak, termasuk legenda klub dan analis sepak bola Inggris.
Meski pada musim keduanya performanya sedikit menurun karena cedera dan perubahan taktik tim, Kudus tetap menjadi magnet bagi klub-klub besar. Nama-nama seperti Chelsea, Newcastle United, hingga Manchester United sempat dikaitkan dengannya. Namun, Tottenham akhirnya menjadi pihak yang berhasil mendapatkan tanda tangannya.
Transfer ini juga menandai langkah berani Thomas Frank, pelatih anyar Spurs yang sebelumnya menangani Brentford dengan sangat sukses. Frank dikenal sebagai pelatih yang jeli melihat potensi dan piawai membangun tim yang kuat secara kolektif.
Dalam proyek barunya bersama Tottenham, Frank membutuhkan pemain dinamis yang bisa memperkuat lini serang. Kudus, yang bisa bermain sebagai gelandang serang, winger kanan, hingga false nine, dinilai sangat cocok untuk sistem permainan yang akan diterapkan Frank di musim depan.
Kudus Tambah Daya Serang Spurs
Dengan kedatangan Mohammed Kudus, lini serang Tottenham kini terlihat lebih berbahaya dan variatif. Ia akan bahu-membahu bersama Heung-Min Son, James Maddison, dan Richarlison untuk menciptakan ancaman di kotak penalti lawan.
Kudus bukan hanya kreator, tetapi juga penyelesai yang andal. Ia memiliki kecepatan, kekuatan menembak yang akurat, serta kemampuan menggiring bola dalam ruang sempit. Kombinasi ini membuatnya menjadi pemain yang sangat sulit dihentikan oleh lini belakang lawan.
Di level internasional, Kudus adalah andalan utama tim nasional Ghana, The Black Stars. Namanya mulai mencuat secara global ketika mencetak dua gol di Piala Dunia 2022 di Qatar. Ia juga menjadi pilar penting dalam kualifikasi Piala Afrika 2025, di mana Ghana berharap bisa kembali meraih kejayaan.