Dunia Mixed Martial Arts (MMA) identik dengan pertarungan tanpa ampun, strategi kompleks, dan kekuatan luar biasa. Namun, satu momen yang paling ditunggu dan sering jadi sorotan penonton di seluruh dunia adalah KO atau Knock Out.
Ketika KO terjadi, arena menjadi gaduh, penonton melompat, dan riuh tepuk tangan pun menggema. Hal ini terjadi karena KO bukan sekadar kemenangan, tapi pernyataan dominasi. Tapi tahukah Anda bahwa KO bukan hanya satu jenis?
Dari one punch KO, flying knee KO, hingga spinning backfist yang membuat lawan roboh seketika, KO hadir dalam berbagai bentuk yang menakjubkan. Berikut jenis-jenis KO dalam dunia MMA.
Apa Itu KO dalam MMA?
KO atau Knock Out adalah ketika seorang petarung tidak bisa melanjutkan pertarungan karena kehilangan kesadaran akibat serangan sah dari lawannya. Biasanya berupa pukulan, tendangan, atau lutut yang mendarat tepat di titik vital seperti rahang, pelipis, atau kepala.
Wasit biasanya langsung menghentikan pertandingan tanpa hitungan. KO menjadi cara paling eksplosif dalam menyelesaikan duel. Bahkan bisa terjadi dalam hitungan detik. Berikut jenis-jenisnya.
1. One Punch KO
KO jenis ini terjadi saat satu pukulan telak. Biasanya ke rahang atau pelipis yang langsung membuat lawan terjatuh dan tidak sadarkan diri.
2. Head Kick KO
Tendangan ke kepala adalah senjata berbahaya, terutama jika dilakukan dengan timing dan teknik yang tepat. Serangan ini sulit diantisipasi dan kerap jadi andalan petarung yang mengandalkan striking.
3. Spinning KO
KO jenis ini muncul dari gerakan berputar, baik pukulan maupun tendangan. Efek kejut dan kekuatan rotasi membuatnya sangat mematikan.
4. Flying Knee KO
Flying knee bukan hanya spektakuler, tapi bisa menghentikan pertarungan dalam hitungan detik. Biasanya digunakan saat lawan menunduk atau hendak melakukan takedown.
5. Body Shot KO
Tak semua KO berasal dari pukulan kepala. Serangan ke bagian tubuh seperti liver (hati) juga bisa melumpuhkan lawan.
6. Ground and Pound KO
Setelah menjatuhkan lawan, banyak petarung menyelesaikan pertandingan melalui serangan beruntun di bawah (ground and pound). Jika lawan tidak merespons serangan, wasit akan menyatakan KO.
Risiko Kesehatan di Balik KO
Meski menghibur, KO bisa berbahaya bagi kesehatan petarung. Setiap KO berisiko menyebabkan gegar otak, cedera otak traumatis, masalah memori jangka panjang dan gangguan neurologis (CTE).
Oleh karena itu, organisasi seperti UFC dan ONE Championship menerapkan protokol medis ketat, termasuk larangan bertarung selama minimal 60 hari setelah KO.