Menang Sprint Silverstone 2025: Alex Marquez Pecahkan Dominasi Sang Kakak

Gelaran Tissot Sprint MotoGP 2025 di Sirkuit Silverstone pada Sabtu (24/5/2025) menghadirkan drama luar biasa. Alex Marquez dari tim BK8 Gresini Racing tampil gemilang dan sukses meraih kemenangan spektakuler. Dalam balapan tersebut ia berhasil mematahkan rekor enam kemenangan Sprint beruntun Marc Marquez.

Alex yang memulai dari barisan depan tampil penuh percaya diri. Ia mengambil alih pimpinan lomba dengan strategi yang matang dan performa tanpa cela. Alex menutup lomba dengan selisih lebih dari tiga detik dari kakaknya, Marc Marquez dari Ducati Lenovo Team.

Balapan dimulai dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang mencuri perhatian setelah merebut posisi terdepan dari pole. Namun, keunggulan Quartararo tidak bertahan lama. Di belakangnya, pertarungan sengit antara Ducati dan Gresini langsung terjadi.

Marc Marquez yang start dari posisi keempat, melesat cepat dan langsung menekan Alex dan Quartararo. Pada akhir Wellington Straight di lap pertama, Marc mengambil alih posisi kedua, dan hanya beberapa tikungan setelah itu, ia memimpin lomba.

Namun keunggulan tersebut hanya sementara. Di lap ketiga, Marc melebar di Tikungan 3, memberi kesempatan bagi Alex Marquez untuk menyusul dan mengambil alih pimpinan lomba. Sejak saat itu, Alex tidak menoleh ke belakang.

Sementara Alex dan Marc menjauh di depan, pertarungan memperebutkan podium terakhir berlangsung panas. Fabio Di Giannantonio (VR46 Racing Team), Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team), dan Quartararo bertarungmemperebutkan posisi.

Fabio Di Giannantonio akhirnya tampil sebagai pemenang dari kelompok tersebut. Ia mengamankan podium ketiga setelah melewati duel sengit dan mengatur jarak yang cukup untuk menghindari tekanan dari pembalap lain.

Sementara Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) menjadi bintang lainnya. Start dari posisi ke-11, ia menunjukkan performa luar biasa dengan menyalip satu demi satu pembalap, termasuk Johann Zarco dan Quartararo.

Bezzecchi menyelesaikan Sprint di posisi keempat, menunjukkan bahwa meskipun performa kualifikasinya tidak ideal, kecepatannya di lintasan sangat kompetitif. Jika start lebih baik pada balapan utama hari Minggu, ia bisa jadi kuda hitam.