Selain itu, formasi 5-2-3 membutuhkan pemain dengan keterampilan khusus. Gelandang tengah harus dinamis, disiplin, dan mahir dalam menguasai bola serta mampu menjaga area tengah meskipun kalah jumlah.
Bek sayap perlu memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan antara bertahan dan membantu serangan. Jika tim tidak memiliki pemain yang cocok dengan peran-peran spesifik ini, formasi ini bisa menjadi kurang efektif dan menimbulkan masalah.
Cara Menghadapai Formasi 5-2-3
Untuk mengatasi formasi 5-2-3, manajer dapat menggunakan beberapa strategi yang efektif:
ADVERTISEMENT
- Memanfaatkan Lebar Lapangan: Salah satu kelemahan utama formasi 5-2-3 adalah bentuknya yang cenderung sempit. Menggunakan pemain sayap yang cepat dan bek sayap yang agresif dapat membantu menciptakan kelebihan pemain di sisi lapangan. Ini dapat membuka ruang dan memberikan peluang untuk mengirim umpan silang atau menembus pertahanan.
- Serangan Balik Cepat: Karena formasi 5-2-3 bisa rentan terhadap serangan balik, tim lawan bisa memanfaatkan ini dengan membangun strategi serangan balik yang terstruktur.Menggunakan pemain yang cepat dan umpan yang langsung dan cepat dapat mengeksploitasi ruang kosong yang ditinggalkan oleh bek sayap yang maju. Menarik lawan untuk menyerang lebih jauh ke depan juga dapat menciptakan celah di belakang yang dapat dimanfaatkan setelah tim memenangkan bola.
- Tekanan Tinggi: Menekan lawan dengan intensitas tinggi di area pertahanan mereka dapat mengganggu aliran bola dari lini belakang ke lini tengah. Ini bisa membuat para pemain bertahan kesulitan untuk memberikan umpan ke depan, dan para pemain penyerang lawan bisa terisolasi. Dengan memenangkan bola di area yang lebih tinggi, tim bisa segera menciptakan peluang serangan yang berbahaya.
Dengan memanfaatkan lebar lapangan, serangan balik cepat, dan tekanan tinggi, tim dapat mengeksploitasi kelemahan formasi 5-2-3 dan menciptakan peluang untuk mencetak gol.
