Mantan bek Liverpool yang kini menjadi analis Sky Sports, Jamie Carragher, memperingatkan bahwa masa depan Mikel Arteta sebagai manajer Arsenal bisa terancam jika ia kembali gagal mempersembahkan trofi besar musim depan.
Setelah dua musim berturut-turut finis di posisi kedua klasemen Liga Primer Inggris di bawah dominasi Manchester City, Arsenal sekali lagi gagal meraih gelar juara. Musim ini, trofi liga akhirnya jatuh ke tangan Liverpool, sementara The Gunners harus puas mengakhiri musim tanpa gelar.
Mikel Arteta sempat membawa Arsenal melaju hingga semifinal Liga Champions—pencapaian pertama dalam 16 tahun—namun langkah mereka dihentikan oleh Paris Saint-Germain dengan kekalahan di kedua leg. Sejak ditunjuk sebagai manajer pada akhir 2019, satu-satunya trofi utama yang berhasil diraih Arteta adalah Piala FA 2020. Selain itu, dua gelar Community Shield pada 2020 dan 2023 menjadi pencapaian pelengkap dalam lima tahun terakhir.
“Musim ini seharusnya menjadi milik mereka,” ujar Carragher saat menganalisis hasil imbang 2-2 antara Liverpool dan Arsenal di Anfield. “Tidak diragukan lagi, musim depan tekanan pada Arteta akan sangat besar. Ia harus memenangkan sesuatu—dan bukan sekadar sesuatu, tetapi sesuatu yang besar.”
Carragher menambahkan bahwa dewan direksi Arsenal akan menghadapi dilema serius jika tim kembali gagal musim depan. “Mereka tidak ingin memecat manajer, tetapi publik akan mulai bertanya: lima atau enam tahun tanpa trofi—berapa lama lagi?”
Meski trofi belum datang, Arteta mendapat pengakuan luas atas transformasi Arsenal sejak mengambil alih tim yang sempat terpuruk di peringkat ke-11 Liga Primer. Di bawah kepemimpinannya, Arsenal mencatat dua dari empat total poin tertinggi sepanjang sejarah klub dalam satu musim.
“Arteta telah melakukan pekerjaan yang brilian,” ujar Carragher. “Arsenal bisa saja menjadi seperti Chelsea—berantakan dan kehilangan arah. Tapi kini mereka kembali bersaing di papan atas. Namun jika dalam 12 bulan ke depan mereka kembali gagal melewati garis finis, Arsenal akan dihadapkan pada teka-teki besar soal arah masa depan klub.”