Pelita Jaya Jakarta menunjukkan taringnya di hadapan publik sendiri. Mereka sukses membungkam rival abadi mereka, Satria Muda Pertamina, dalam gim kedua semifinal IBL 2025 dengan kemenangan telak 92-58 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta. Hasil ini memaksa laga penentuan alias gim ketiga dimainkan untuk merebut satu tiket ke final.
Kemenangan meyakinkan ini tidak hanya menjadi bentuk balas dendam atas kekalahan Pelita Jaya di gim pertama. Akan tetapi juga membuktikan bahwa sang juara bertahan belum selesai. Dengan performa impresif dari Agassi Goantara, Jerome Beane, dan KJ McDaniels, Pelita Jaya tampil dominan sejak awal hingga akhir.
Pertandingan antara Pelita Jaya vs Satria Muda dibuka dengan tempo tinggi dan tensi panas. Poin pertama baru tercipta setelah hampir dua menit laga berjalan, lewat tembakan tiga angka dari M. Arighi yang membuka kran skor untuk Pelita Jaya.
Tim tuan rumah langsung tancap gas setelah itu. Dengan ritme cepat dan tekanan ketat di pertahanan, mereka sempat unggul hingga 13 poin di kuarter pertama. Meski Satria Muda sempat memangkas jarak menjadi 18-15, Pelita Jaya tetap menutup kuarter awal dengan keunggulan.
Memasuki kuarter kedua, dominasi Pelita makin tak terbendung. Serangan cepat, rotasi bola mulus, dan transisi yang tajam membuat tim asuhan Justin Tatum mencetak 25 poin hanya dalam satu kuarter. Sebaliknya, Satria Muda justru tampil tidak rapi, hanya mengumpulkan 9 poin.
Derby Jakarta Menuju Puncaknya
Salah satu faktor utama kehancuran Satria Muda adalah turnover. Mereka melakukan 20 kali kehilangan bola, yang dimanfaatkan sempurna oleh Pelita Jaya menjadi 27 poin langsung. Strategi fast break Pelita Jaya menghasilkan 31 poin, menekan balik setiap upaya bangkit dari Satria Muda.
Dalam laga tersebut, Agassi Goantara menjadi motor serangan Pelita Jaya dengan 17 poin. Sementara Jerome Beane tak kalah agresif dengan 16 poin, dan KJ McDaniels mencatatkan double-double penting dengan 15 poin dan 11 rebound. Selain itu, tambahan tenaga datang dari Vincent Kosasih (12 poin) dan Jeffree Withey (10 poin, 8 rebound).
Di kubu Satria Muda, hanya Artem Pustovyi yang mencetak dua digit poin dengan 11 angka. Sementara para pemain asing lainnya tampil di bawah performa. Shannon Evans hanya berhasil mencetak 1 dari 11 tembakan (akurasi 9%), termasuk gagal dalam 7 tembakan tiga angka.
Sedangkan Amine Noua juga tampil buruk dengan 2 dari 12 tembakan masuk. Bahkan, Abraham Damar Grahita nyaris tak memberi kontribusi dengan hanya tiga kali percobaan tembakan sepanjang pertandingan.
Saat Pelita Jaya unggul 79-42 di pertengahan kuarter keempat, pelatih Justin Tatum memutuskan untuk menarik seluruh pemain asing dan memberi kesempatan bermain kepada para pemain lokal dan cadangan.
Tindakan serupa juga dilakukan pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, yang tampaknya sudah mulai memikirkan strategi untuk gim ketiga. Meski hanya menurunkan pemain lokal, Pelita Jaya tetap menjaga margin kemenangan di atas 30 poin hingga akhir laga.
Kemenangan ini menghidupkan harapan Pelita Jaya untuk kembali mempertahankan gelar IBL musim ini. Dengan skor imbang 1-1, gim ketiga akan menjadi pertarungan hidup-mati bagi kedua tim yang sudah dikenal sebagai dua kekuatan dominan bola basket nasional.
Gim 3 Penentu Final IBL 2025
Pertemuan antara Pelita dan Satria Muda selalu menyimpan rivalitas panas. Di musim reguler, keduanya saling mengalahkan. Satria Muda unggul dalam pertemuan pertama lewat kemenangan dramatis 85-83 di overtime, sementara Pelita Jaya membalas di gim kedua dengan kemenangan 77-72.
Dengan rekor pertemuan yang seimbang dan tensi persaingan yang makin tinggi, gim ketiga diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh drama.
GOR Soemantri sendiri akan kembali menjadi saksi duel dua raksasa bola basket Indonesia dalam gim ketiga semifinal IBL 2025. Kedua tim memiliki waktu kurang dari 24 jam untuk memulihkan stamina dan mematangkan strategi.
Pelatih Pelita, Justin Tatum, dipastikan akan mempertahankan gaya bermain cepat yang sukses menekan Satria Muda di laga kedua. Sementara itu, Youbel Sondakh harus meracik ulang pendekatan timnya, terutama dalam mengatasi tekanan dan meminimalisasi turnover.