Pemain Terbaik Liga Primer. Musim Liga Primer 2024–2025 akan lebih lama terkenang dalam ingatan sebagian penggemar dibandingkan dengan yang lain. Para pendukung Liverpool tentu akan senang bisa menyaksikan tim mereka mengangkat trofi dari dalam Anfield untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, sementara Nottingham Forest akan mengenang musim yang melampaui impian terliar mereka—terlepas dari apakah mereka akan lolos ke Liga Champions atau tidak.
Sementara itu, para penggemar Manchester City, Manchester United, dan Tottenham mungkin berharap dapat segera melupakan kampanye liga mereka dan menatap hari-hari yang lebih cerah di musim 2025–2026, segera setelah pertandingan terakhir dimainkan pada hari Minggu.
Namun demikian, meskipun ada pihak yang mengeluhkan kualitas Liga Primer Inggris selama beberapa bulan terakhir, masih banyak pemain yang tampil gemilang dan memberikan penampilan mengesankan sepanjang musim. Tidak semua dari mereka mendapat dukungan maksimal dari rekan satu tim maupun klub, tetapi semuanya layak merayakan hiburan dan semangat kompetisi yang telah mereka persembahkan.
10. Cole Palmer (Chelsea)
Cole Palmer tampil luar biasa pada paruh pertama musim dan menjadi penggerak utama dalam harapan Chelsea untuk bersaing di papan atas jelang Natal. Meski produktivitas golnya menurun memasuki musim semi, ia tetap menjadi pemain paling berpengaruh dalam skuad The Blues.
Menjelang laga terakhir melawan Nottingham Forest—yang menjadi penentu kelolosan ke Liga Champions—Palmer tercatat menciptakan 88 peluang. Angka itu hanya kalah dari Bruno Fernandes di Liga Inggris musim ini. Tanpa kontribusinya, tim asuhan Enzo Maresca yang tampil inkonsisten kemungkinan besar tidak akan mampu bersaing sejauh ini.
9. Matheus Cunha (Wolves)
Matheus Cunha layak masuk dalam perbincangan pemain terbaik Liga Primer musim ini. Ia menjadi bintang utama Wolves, khususnya saat klub sedang terpuruk di bawah Gary O’Neil. Sejak kedatangan pelatih baru, Vitor Pereira, performa Cunha kian meningkat dengan koleksi 21 gol—hanya delapan pemain lain yang mencetak lebih banyak.
Penyerang serbabisa ini mampu mencetak gol dari berbagai posisi dan juga berperan penting dalam membangun serangan. Meski sempat absen dalam enam laga karena skorsing, mantan penyerang Atlético Madrid itu menunjukkan karakter tangguh yang menginspirasi rekan satu tim dan membawa Wolves menjauh dari zona degradasi.
8. Gabriel Magalhães (Arsenal)
Jika musim lalu William Saliba menjadi bek utama Arsenal, maka musim ini gelar tersebut layak disandang Gabriel Magalhães. Konsistensinya dari Agustus hingga Maret menjadi fondasi pertahanan The Gunners, dengan gaya bermain agresif yang mampu membangkitkan semangat tim.
Ia juga mencetak gol-gol penting ke gawang Tottenham, Manchester City, dan West Ham. Sayangnya, cedera hamstring yang dialami saat melawan Fulham pada April lalu membuat musimnya berakhir lebih cepat. Tanpa Gabriel, Arsenal hanya menang dua kali dalam delapan laga terakhir—membuktikan betapa vital perannya.
7. Chris Wood (Nottingham Forest)
Kepindahan Chris Wood ke Forest pada Januari 2023 awalnya diragukan banyak pihak. Namun, striker asal Selandia Baru itu membungkam kritik dengan penampilan luar biasa. Ia mencetak 14 gol musim lalu yang menyelamatkan Forest dari degradasi dan menambah koleksi 20 gol musim ini.
Gaya bermainnya yang kuat di udara dan tajam di kotak penalti sangat cocok dengan sistem serangan balik Nuno EspÃrito Santo. Meski bukan pemain bintang, Wood telah menjadi simbol kerja keras dan efisiensi dalam dua musim terakhir.
6. Ryan Gravenberch (Liverpool)
Setelah Martin Zubimendi menolak bergabung, Arne Slot menemukan solusi internal di diri Ryan Gravenberch untuk posisi gelandang bertahan. Pemain asal Belanda itu tampil solid sebagai jangkar lini tengah: disiplin dalam bertahan, piawai membagi bola, dan mampu menggiring bola melewati tekanan lawan.
Dengan jumlah intersep terbanyak di antara seluruh gelandang Liga Inggris, Gravenberch membuktikan dirinya sebagai gelandang bertahan komplet—dan di usia 23 tahun, ia masih memiliki ruang besar untuk berkembang.
5. Bryan Mbeumo (Brentford)
Bryan Mbeumo adalah salah satu pemain paling diremehkan di Liga Inggris. Sejak kepergian Ivan Toney, Mbeumo naik level sebagai ujung tombak Brentford dengan torehan 26 gol.
Ia menjadi motor utama kebangkitan Brentford dalam perburuan tiket Eropa. Dengan kecepatan, ketajaman, dan kerja kerasnya, Mbeumo kini dilirik oleh klub-klub top termasuk Manchester United—sebuah pengakuan atas musim terbaiknya sejauh ini.
4. Alexis Mac Allister (Liverpool)
Pemain serbabisa di lini tengah, Alexis Mac Allister selalu mampu tampil prima, di posisi manapun ia dimainkan. Juara dunia asal Argentina ini adalah kombinasi sempurna antara teknik tinggi, kecerdasan taktik, dan semangat juang.
Musim ini ia mencatat lima gol dan lima assist, serta menjadi salah satu penggiring bola dan perebut bola terbaik di liga. Arne Slot menyebutnya sebagai salah satu pemain paling komplet di dunia, dan sulit untuk tidak setuju.
3. Virgil van Dijk (Liverpool)
Kehadiran Virgil van Dijk tetap menjadi fondasi pertahanan Liverpool. Dengan kemampuan distribusi bola yang luar biasa—menjadi pemain dengan jumlah operan terbanyak musim ini—ia juga tetap kuat dalam duel udara dan cermat membaca serangan lawan.
Meskipun berusia 33 tahun, Van Dijk masih bisa mengimbangi penyerang muda seperti Erling Haaland. Ketangguhan fisik dan kecerdasan taktiknya memastikan ia tetap menjadi bek terbaik di Liga Primer.
2. Alexander Isak (Newcastle United)
Alexander Isak mencetak 23 gol musim ini dan tampil gemilang sepanjang kompetisi. Kemampuannya mencetak gol dari berbagai situasi, dikombinasikan dengan dribel tajam dan kecepatan tinggi, membuatnya sering dibandingkan dengan Thierry Henry.
Legenda Liverpool Jamie Carragher bahkan menyebutnya sebagai penyerang terbaik di liga saat ini. Isak menjadi andalan Newcastle dalam meraih kembali tempat di Eropa dan bisa menjadi pemain kelas dunia dalam waktu dekat.
1. Mohamed Salah (Liverpool)
Mohamed Salah membuktikan janjinya untuk bangkit setelah musim lalu mengecewakan. Musim ini, ia terlibat dalam 46 gol (28 gol dan 18 assist), menjadikannya salah satu musim terbaiknya di Liga Inggris.
Ia juga memecahkan rekor keterlibatan gol dalam satu musim 38 pertandingan, dan hanya butuh satu gol lagi untuk menyamai rekor total sepanjang masa. Wajar jika Liverpool memberikan kontrak baru kepada sang bintang asal Mesir yang kini berusia 32 tahun, namun tetap tampil di level tertinggi. Pemain Terbaik Liga Primer.