13. Manahan Solo: Stadion Modern dan Kebanggaan Surakarta

Stadion Manahan di Surakarta kini menjadi salah satu stadion paling modern di Indonesia. Setelah renovasi total pada 2020, stadion ini tampil megah dengan kapasitas sekitar 20.000 penonton dan mengadopsi konsep single-seat penuh.
Tak hanya menjadi markas Persis Solo, stadion ini juga beberapa kali dipercaya sebagai arena netral untuk pertandingan tim nasional dan turnamen pramusim. Bahkan pada 2023, Manahan menjadi saksi final Piala Dunia U-17 yang dimenangkan timnas Jerman lewat drama adu penalti.
Manahan telah lama menjadi bagian dari sejarah sepak bola Solo. Sempat menjadi kandang Persijatim, Solo FC, hingga Pelita Solo, kini stadion yang diresmikan Presiden Soeharto pada 1998 itu sepenuhnya kembali ke pangkuan tim asli Surakarta, Persis Solo, membawa kebanggaan bagi para Sambernyawa.
14. Indomilk Arena: Rumah Modern Pendekar Cisadane
Di Kabupaten Tangerang, Stadion Sport Center Kelapa Dua atau Indomilk Arena berdiri sebagai markas kebanggaan Persita Tangerang. Dibangun pada 2014 dan sempat dikenal dengan nama Stadion Benteng Taruna, stadion ini memiliki kapasitas sekitar 15.000 penonton dengan fasilitas modern yang menunjang pertandingan kasta tertinggi.
Sejak era Liga 2 pada 2018, Pendekar Cisadane menapakkan kaki di stadion ini sebagai rumah resmi. Setiap pertandingan kandang Persita selalu menghadirkan warna khas ungu di tribun, menjadi bukti loyalitas suporter mereka yang terus tumbuh seiring perjalanan tim di level elit sepak bola Indonesia.
15. Maguwoharjo Sleman: Persinggahan PSBS Biak di Tanah Jawa

Musim 2025/2026 menjadi babak baru bagi PSBS Biak yang memilih Stadion Maguwoharjo di Sleman, Yogyakarta, sebagai markas sementara mereka. Stadion berkapasitas antara 20.000 hingga 40.000 penonton ini akan menjadi rumah bagi tim asal Biak Numfor karena Stadion Cendrawasih, markas asli mereka, belum memenuhi standar kompetisi Super League.
Bagi PSBS Biak, merantau bukanlah hal baru. Pada musim 2024/2025, mereka pernah berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Stadion Papua Bangkit. Kini, meski jauh dari Papua, mereka menatap kompetisi dengan tekad untuk tetap membawa nama Biak harum di kancah sepak bola nasional.
16. PSIM Yogyakarta: Menumpang di Maguwoharjo, Menjaga Gairah Laskar Mataram

Tak hanya PSBS Biak, PSIM Yogyakarta juga akan menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang sementara di musim 2025/2026. Stadion Mandala Krida, markas asli mereka, belum memenuhi standar Super League terutama dalam hal pencahayaan dan infrastruktur pendukung.
Meski Maguwoharjo terletak di Sleman, agak jauh dari pusat Kota Yogyakarta yang menjadi basis Barajamusti, suporter setia PSIM, namun mereka diyakini akan tetap memenuhi tribun stadion. Musim ini adalah musim pertama PSIM kembali ke kasta tertinggi, dan semangat Laskar Mataram takkan padam meski harus bertanding di luar kandang legendaris mereka. Rencana renovasi Stadion Mandala Krida pun dikebut, agar PSIM segera pulang ke rumah aslinya.